Film Pertama di Bioskop Indonesia Buatan Orang Belanda Bertema Cerita Rakyat Jawa Barat

Selasa, 21 September 2021 - 18:32 WIB
loading...
Film Pertama di Bioskop...
Film pertama di Indonesia yang berhasil diproduksi adalah Loetoeng Kasaroeng. Film tersebut dibuat pada 1926 oleh seorang Belanda bernama L. Heuveldorp. Foto Ilustrasi/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Industri film di Tanah Air sudah semakin berkembang, tentu dengan karya terbaik. Cerita film yang disajikan beragam. Ada komedi, drama, sampai film sejarah.

Para penikmat film pun beragam, mulai anak-anak hingga dewasa. Namun, di balik itu semua, tahukah Anda tentang film pertama di bioskop Indonesia?



Melansir dari berbagai sumber, Selasa (21/9/2021), eksistensi bioskop di Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia-Belanda sudah terlihat sejak tahun 1900-an. Terbukti dengan hadirnya gedung bioskop The Royal Bioscopoe pada 1903. Bioskop itu diperuntukkan bagi kaum elit warga Hindia-Belanda.

Keberadaan gedung bioskop yang mulai marak harus tersingkir lantaran pecahnya perang dunia di Eropa pada 1911 hingga 1914. Hal itu sedikit banyak berpengaruh terhadap keadaan ekonomi Hindia Belanda.
Banyak pula gedung biskop milik para pengusaha Eropa di Hindia Belanda harus tutup.

Seiring berjalannya waktu, ketika pengusaha Eropa semakin terpuruk, para pengusaha Tiongkok muncul dan mulai membangun bisnis film. Film yang dihadirkan di Hindia Belanda rata-rata produksi Negeri Tirai Bambu.

Perkembangan bioskop semakin terasa di 1936. Film yang beredar lebih variatif, ada yang berasal dari Amerika Serikat, India, dan Jerman. Melihat minat masyarakat yang sudah mulai tinggi terhadap film, perusahaan film di Hindia Belanda berniat untuk memproduksi sebuah film yang ditujukan bagi masyarakat menengah dan kelas bawah.

Sebuah artikel terbitan Institut Kesenian Jakarta berjudul ‘Loetoeng Kasaroeng: Wiranatakusumah V Peletak Dasar Film Trans-nasional’ menyebut, film pertama di Indonesia yang berhasil diproduksi adalah Loetoeng Kasaroeng. Film tersebut dibuat pada 1926 oleh seorang Belanda bernama L. Heuveldorp. Proyek ini mendapat sokongan dana yang cukup besar dari Bupati Bandung saat itu, Wiranatakusumah V.

Cerita rakyat asal Jawa Barat itu sengaja dituang ke dalam bentuk film, dengan rakyat pribumi sebagai pemerannya. Film ini pun disebut sebagai embrio film Indonesia. Surat kabar yang cukup populer saat itu, De Locomotief, menyebut bahwa ‘Loetoeng Kasaroeng’ adalah tonggak pertama dalam bidang industri sinema di Hindia Belanda.



Kemunculan film Loetoeng Kasaroeng tidak dijadikan landasan ditetapkannya Hari Film Nasional. Sebab, produksinya ditangani oleh orang asing. Hari Film Nasional baru ditetapkan pada 30 Maret 1950, saat hari pertama dibuatnya film ‘Darah dan Doa’ karya Usmar Ismail.

Baca pembahasan mengenai Geliat Industri Film selengkapnya di Celebrities.id melalui link https://www.celebrities.id/tag/industri-film.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2035 seconds (0.1#10.140)